From:haje
Mas Indra,
Kalau baru belajar pakai program, sebaiknya menggunakan azas "KISS" yaitu menggunakan model2 yg simpel2 saja dulu. Kalau sdh mahir, bisa coba pakai yg rada2 canggih yg menggunakan strain softening atau hardening..dll.
Model Mohr-Coulomb, walaupun cukup sederhana, bisa dipakai utk analisa problem yg rumit, asalkan bisa memilih parameter tanah yg cukup tepat.
Parameter yg anda punya sdh bisa dipakai utk analisa. Yg anda perlukan utk analisa deformasi adalah:
1. Kuat geser tanah;
2. Modulus tanah dan Poisson ratio:
3. unit weight;
4. Muka air tanah atau phreatic surface
Poin 1 dan 2 akan tergantung dari kondisi yg anda analisis, 'undrained' ataukah 'drained'.
Utk model M-C:
Utk kondisi 'drained', cukup simpel, cari nilai c, phi, E dan Poisson ratio. Biasanya Poisson ratio=0.35 cukup mewakili berbagai macam kondisi tanah.
Utk kondisi 'undrained', bisa macam2 caranya:
- ada yg senang pakai total stress - cu (phi=0), Eu, Poisson ratio mendekati 0.5, tapi biasanya 0.45 sudah cukup.
- ada yg pakai c' dan phi', plus Bbar utk menghitung kenaikan excess pore pressure.
Masing2 approach ada untung dan ruginya..
Gunakan data SPT utk mengestimasi kuat geser tanah dan modulus tanah.
utk tanah gravel - pakai korelasi antara spt-n dg friction angle utk tanah pasir. Lihat di NavFAC atau buku manual Mayne and Kulhawy.
utk tanah liat - cari nilai c dan phi, utk analisa drained (jangka panjang); kalau mau analisa undrained (total stress), bisa gunakan cu=5N atau 6N.
Ini juga dibahas dlm buku Mayne-Kulhawy.
Silakan baca2 di situ.
Jangan lupa juga, baca Plaxis manualnya dengan teliti, saya yakin jawabannya sdh ada disitu semua.
salam,
haje
2010/11/25 Indra
--- In forum-geoteknik-indonesia@yahoogroups.com, Edwin Hendrikus
>
> Sdr. Indra
>
> utk kasus yg sederhana, kita dpt gunakan mohr-coulomb. soft soil umumnya utk tanah lempung NC, sedangkan softsoil creep biasanya utk gambut yg konsolidasinya sangat brgantung waktu (tidak hanya konsolidasi primer, namun konsolidasi sekunder dan tersier justru yg dominan). hardening soil umumnya utk tanah pasir, gravel, atau bisa jg utk lempung OC. kalau kita mempertimbangkan perilaku elastis-plastis tanah, maka kita bisa memperoleh parameter lambda dan kappa utk soft soil dan soft soil creep. brdasarkan pngalaman saya, nilai lambda dan kappa ini diperoleh dari hasil plot grafik regangan-tegangan (bisa dr triaxial), dan utk mencarinya agak rumit krn membutuhkan banyak data regangan-tegangan. apabila kita hanya punya data NSPT, maka kita bisa menggunakan mohr-coulomb dgn mengkorelasikan nilai NSPT trhadap phi, cu, dan E.
>
> CMIIW alias mohon dikoreksi bila salah :D
>
> Salam,
>
> Edwin
>
> --- Pada Rab, 24/11/10, Indra
>
> Dari: Indra
> Judul: [forum-geoteknik-indonesia] tanya tentang pemodelan PLAXIS2D
> Kepada: forum-geoteknik-indonesia@yahoogroups.com
> Tanggal: Rabu, 24 November, 2010, 11:38 AM
> Bapak2 sekalian, saya INdra mahasiswa teknik sipil yang sedang mengerjakan tugas akhir,dengan menggunakan program plaxis, hal yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana cara saya untuk mengetahui kondisi tanah di lapangan itu dimodelkan menjadi Mohr coulumb,hardening soil, soft soil model atau lainya ? satu hal lagi, jika saya hanya memiliki data tanah hasil uji N-SPT, apa bisa saya mengetahui pemodelan yang tepat untuk keadaan tanah di lapangan ?
>
> Terima kasih sebelumnya
>
> Mohon bantuannya
>
dra w punya manualnya..dah lengkap klo baca di situ, ketemu dikampus aja ya..
BalasHapusSlam kenal Pak Fabian. saya Gita, mahasiswa T.Sipil Brawijaya Malang.
BalasHapussya ingin sharing2 tentang analisis bearing capacity dg Plaxis. krna skripsi saya membandingkan hsil lab dg plaxis. bnyak perbedaan yg membingungkan saya. trimakasih atas atensinya pak.hehe
Pa Fabian....apakah berkenan sy undang kasih ilmunya di Univ Antakusuma P Bun Kalteng? Bagi ilmunya pa
BalasHapus